Monday 15 July 2013

Ditemani Secarik "Kertas Putih" Untuk Menumpahkan Sebuah Makna Kehidupan

Ditemani Secarik Kertas Putih

Ditemani secarik kertas putih – Sahabat imagine473 berjumpa kembali dipostingan tentang makna kehidupan. Semoga sahabat Imagine473 semuanya senantiasa dalam keadaan sehat wal’afiat, berkah dalam setiap waktu dan aktifitasnya.
Amin Ya Rabbal’alamin.

Kini jam dinding menunjuk ke angka 9 dan angka 58 menit dengan suara detakannya yang terdengar seperti menjadi lebih keras. Ya, karena disekeliling sudah mulai mensunyikan dari aktifitas. Yang ada adalah suara gerak jarum jam juga suara-suara dari kendaraan satu persatu yang berlalu lalang dijalan sebalah kanan saya. Tak seramai seperti langit masih bersama sang matahari.


Tak seperti biasanya malam ini terasa lebih mengantuk. Tempat kerjapun ditutup lebih awal. Aktifitas social network pun ikut di Log Out lebih cepat. Padahal biasanya adalah ketika suasana malam mulai menyambut pergantian hari barulah tidur. Kali ini benar-benar seolah menagih untuk segera membaringkan sang penegak kehidupan. Ya penegak kehidupan anugerah yang begitu hebat, jiwa dan raga pemberian Sang Maha Pencipta.

Agak berat juga memikirkan isi dari postingan kali ini. Hmm... karena apa? Siapa sih saya ? Sok jago banget menulis sebuah makna kehidupan. Apa iya udah bisa memaknai nya dengan baik dan bijak? Terbersit sebuah pertanyaan di pikiran seperti itu.

Seolah bagaikan berdialog dengan diri sendiri layaknya sedang Talk to self. Saling mengajukan pertanyaan dan memberikan jawaban. Sekali lagi saya ulangi pertanyaannya, Apa iya sudah bisa memaknainya (kehidupan) dengan baik dan bijak ?

Jawaban atas pertanyaan diatas jelaslah akan berbeda cara penyampaiannya dari setiap pribadi. Tetapi dengan lantang saya jawab YA. Jika sahabat tidak setuju Ya gak apa-apa. Kan saya sudah bilang akan berbeda cara penyampaian dari setiap pribadi.

Mengapa saya menjwab YA ? karena saya hanya ingin berusaha dan bersungguh-sungguh untuk bisa memaknai kehidupan dengan baik dan bijak. Sekalipun saya baru berfikir saya BISA tetapi sudah mengarah untuk mencapainya.

Lampu depan dan neon box sudah mulai dimatikan. Kini tinggal dua buah lampu neon yang menyala memberi penerangan. Saya gerakan tangan agak sdikit menjauh dari kertas untuk bisa menjangkau sebuah gelas berbahan plastik berwarna biru. Seteguk air putih menghilangkan rasa kering ditenggorokan. Tak ada rokok tak ada asbak dan tak ada kopi. Karena saya gak begitu akrab dengan mereka, hanya sekedar kenal dan tahu saja.

Secarik kertas putih yang malam ini menemaniku. Tertuang satu pemikiran dalam sebuah baris dan baris selanjutnya hingga padu menjadi sebuah paragraf. Yang mulai menutupi sebagian luasnya secarik kertas putih berukuran notebook.
Malam ini saya ingin curhat ya Allah.

Tiada ujian yang diberikan kepada seseorang melainkan untuk mendewasakannya, memberikan pelajaran kepadanya, meningkatkan kualitas dirinya. Ujian datang dariMU Yang Maha Kuasa, Yakin Engkau pasti akan bertanggung jawab atas semuanya terhadap seseorang tersebut.

Berbahagialah atas semua yang kita miliki saat ini. Karena dengan seperti itu menunjukan rasa syukur atas nikmat yang telah DIA berikan. Bukan sebaliknya terus saja mengeluh, terus saja mencemooh padahal secara tak sadar orang seperti itu adalah orang yang sedang diperdaya oleh kehidupan. Bukan seperti itu, seharusnya adalah jadilah pribadi yang cerdas mengendalikan dan meng-indahkan kehidupan dengan penuh cinta.

Lembar kedua mulai terisi dengan coretan-coretan abjad yang jelas-jelas itu tidak berurutan. Berharap sang ngantuk tiada, namun apalah daya jika hanya berkurang sedikit saja. Bersi keras melanjutkan tulisan ini meskipun tak tau apa yang akan menjadi penutup dari tulisan ini.

Terhenti sebentar. Saya manjakan dulu beberapa menit dengan memejamkan kelopak pengindah indera penglihatan ini. Hembusan napas perlahan terdengar sayup-sayup terhembus dari hidung.

Sudah, Sudah! lanjutkan menulis lagi.
Terlalu sering lupa akan begitu bermaknanya hari ini. Hari yang sedetik tadi adalah menjadi sebuah sejarah. Tidak ada hari yang terlewati tanpa sebuah makna baik didalamnya. Ayo coba tanyakan pada diri sahabat. Apa makna kehidupan hari ini?

Rasa kantuknya malah semakin menjadi. Bola mata mulai melirik ke kasur yang dibalut kain warna merah. Satu buah bantal dengan warna putih ber-aksen kan bunga berwarna ungu dengan ukuran yang sangat kecil. Semakin tertarik untuk menghampirinya.

Lanjutkan!
Sampai selesai, Ya Rabb terlalu lemah saya dihadapan Mu, tetapi harus selalu berupaya menjadi kuat dihadapan sesamaku. Banyak sadar akan keadaan diri  sendiri saat ini, sering bersayapkan sifat dan sikap yang kurang baik.
Eits.. silahkan lanjutkan bacanya atau mau ikutan menuliskan sesuatu disecarik kertas putih saya ?... hehe..
Silahkan ini kertas nya :

Terpotong disini, saya lanjutkan menulisnya tak disini, tapi di secarik kertas putih ya.
Tak ada gunanya menyimpan beban dalam-dalam, apalagi kalau menyimpannya malah hanya membuat diri terbebani, merasa menjadi tak lepas berekspresi, terkungkung oleh keadaan. Banyak pilihan untuk mulai berbagi cerita. DIA pun menjadi Yang Maha Mendengar, pasti DIA pun bisa lebih mengerti.
Jangan pernah mau merasa terbebani, Lah itu kan hanya perasaan.
Bisa jadi besok kamu lebih bisa memegang kendali atas beben tersebut.
Amin.
Terimakasihku!
Untuk semua orang yang dekat dengan saya. Terutama Ibu dan Bapak saya, juga keluarga saya. Teman, sahabat juga seorang sosok perempuan yang sampai saat ini masih bersedia menemani perjalanan hidup saya yaitu Sister dan saya harap akan terus terbina niat baik kami.Amin.
SmangatCeri@ ....

Quote hari ini :
“Kemenangan yang paling sulit diraih . . .
Adalah kemenangan atas diri sendiri “

“Bahagia bukan semata-mata karena keberhasilan yang sudah diraih
Melainkan kebahagiaan atas yang dimiliki saat ini”

“Jangan pernah ragu bahwa TUHAN selalu berikan yang terbaik untukmu. . .
Ketaka masalah terasa berat bagimu . . .
Itu karena DIA percaya akan kemampuanmu . . .
Jangan sampai kamu mengecewakan-NYA!”

“Tanpa cinta . . .
Kecerdasan itu berbahaya
Dan cinta . . .
Tanpa kecerdasan itu tidak cukup”

"sekalipun hanya baru berpikir "Saya B I S A Meraihnya" 
tapi tak boleh cukup puas dengan keadaan saat ini . . ."
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Search This Blog

Recent Posts

Unordered List

Copyright © Imagine473 | Powered by Blogger Design by PWT | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com